Your Visitor to

Jumat, 23 Maret 2012

Real Madrid Frustrasi dengan Keputusan Kontroversial Wasit

Perjalanan klub raksasa Spanyol Real Madrid di ajang La Liga cukup berliku. Bukan cuma permainan cantik seteru abadinya Barcelona yang membuat mereka tertekan, melainkan juga keputusan kontroversial wasit yang membuat mereka frustrasi.

Laga melawan Villarreal di Stadion El Madrigal, Rabu (21/3/2012) atau Kamis pagi WIB, seperti bencana besar buat Real Madrid. Tidak tanggung-tanggung, wasit Jose Luis Paradas Romero menghadiahi kartu merah buat Sergio Ramos dan Mezut Ozil.

Pelatih Jose Mourinho dan pelatih fisik Rui Faria juga diusir dari pinggir lapangan. Mourinho diusir karena memprotes keputusan Romero yang memberikan tendangan bebas buat Villarreal yang dikonversi gol oleh Marco Senna. Sebelum gol Senna terjadi, Real Madrid sudah unggul 1-0 lewat gol Cristiano Ronaldo.

Pertandingan yang berakhir 1-1 semakin membuat frustrasi Madrid karena dengan hasil ini, keunggulan mereka dari Barcelona menjadi terpangkas tinggal enam poin. Padahal, sebelumnya mereka unggul sepuluh poin. Direktur Real Madrid Miguel Pardeza tak kuasa menahan emosi. Dia pun mengungkapkan kekecewaannya dengan performa para wasit yang dinilai sering merugikan timnya.

"Kami hanya ingin bermain dengan kondisi yang sama seperti tim lainnya. Apa yang kami minta adalah perlakuan sama seperti lainnya," kata Pardeza dilansir Marca.

"Kami merasakan kemarahan dan kebingungan atas apa yang terjadi. Kami memahami sebagian pemain tidak bisa menekan keheranan dan rasa frustrasi mereka. Penampilan wasit seperti ini tidak pernah kami lihat di Barcelona. Kami prihatin dengan perlakuan yang tidak sama ini," ujarnya menambahkan. Buntut kekecewaan atas hasil di kandang Villarreal, kubu Madrid memboikot acara jumpa pers jelang pertandingan melawan Real Sociedad. "Kadang, wasit sangat menyakiti kami, tapi kami harus mengangkat kepala dan terus melangkah," ujar pemain belakang Madrid, Marcelo.

"Anda melihat apa yang terjadi dan berapa banyak pemain kami yang dikartu merah." ujarnya. Pemain Madrid, Kamis (23/3/2012), melakukan sesi latihan tertutup. Bek senior Villarreal, Angel Lopez, menganggap "Los Blancos" tidak punya alasan untuk memprotes keputusan wasit.

Punggawa "The Yellow Submarine" ini bahkan menilai tindakan Madrid hanya untuk menekan ofisial pertandingan di laga berikut. "Mereka mencoba menekan kepada ofisial. Kami mungkin bisa berargumen seharusnya Lass (Diarra) diusir wasit atau kami seharusnya mendapatkan penalti ketika Nilmar dilanggar, tapi Anda tak bisa melakukan apa pun soal itu," ujarnya.

Dengan keunggulan hanya tinggal enam poin dari Barcelona dan sisa laga masih 10 pertandingan, segala sesuatu masih mungkin terjadi. Madrid tidak boleh tergelincir lagi jika ingin mengamankan jalan ke tangga juara. Apalagi mereka harus menjalani laga "El Clasico" kedua di La Liga di kandang Barcelona tanggal 22 April mendatang.

Melawan Real Sociedad, seharusnya bukan pertandingan yang rumit buat Madrid. Namun, kondisi emosional pemain pascapertandingan melawan Villarreal bisa memengaruhi performa mereka. Sementara Barcelona akan menjalani laga yang tak ringan saat bertandang ke markas klub Mallorca. Di paruh pertama Barcelona menang meyakinkan 5-0



Tidak ada komentar:

Posting Komentar