Penyerang Ezequiel Lavezzi mencetak gol yang memaksa Inter Milan
menyerah 0-1 kepada Napoli, pada pertandingan Serie-A, di San Paolo,
Minggu (26/2/2012). Dengan begitu, Inter akan menutup bulan Februari ini
dengan rekor tak pernah menang.
Setelah ditahan imbang 4-4 oleh
Palermo pada 1 Februari lalu, Inter menelan empat kekalahan beruntun di
Serie-A, yaitu 0-4 dari AS Roma, 0-1 dari Novara, dan 0-3 dari Bologna.
Itu masih ditambah kekalahan 0-1 dari Olympique Marseille di Liga
Champions.
Melawan Napoli, Ranieri sebetulnya menurunkan skuad
terbaiknya. Duet Diego Milito dan Diego Forlan menjadi andalan "La
Beneamata" untuk merobek pertahanan Napoli. Sementara Napoli
mengandalkan trisula Edinson Cavani, Ezequiel Lavezzi, dan Blerim
Dzemailli untuk merobek gawang Inter.
Ancaman pertama datang
dari Inter. Pada menit ketiga, Stankovic melepaskan tembakan dari luar
kotak penalti. Namun, tembakannya masih melambung di atas mistar gawang
Napoli.
Ancaman tersebut langsung dibalas Napoli lewat aksi
Gokhan Inler. Beruntung tembakan keras Inler yang dilepaskan daari luar
kotak penalti masih mampu diamankan oleh Julio Cesar.
Pada menit
ketujuh, giliran Cavani yang melepaskan ancaman. Namun gawang Inter
masih aman setelah tandukan penyerang asal Uruguay itu meleset.
Lambat
laun, Napoli berhasil menguasai permainan. "Partenopei" kembali
memiliki peluang emas lewat aksi Blerim Dzemaili pada menit ke-24.
Begitu menguasai bola dari umpan Zuniga di luar kotak penalti, Dzemaili
melepaskan sepakan keras. Namun, bola yang meluncur deras ke pojok kanan
atas berhasil ditepis Cesar.
Inter berusaha keluar dari tekanan
tim tuan rumah. Sayangnya, begitu menguasai bola, pemain Inter kerap
melakukan kesalahan. Misalnya, kesalahan dalam melepaskan umpan sehingga
Napoli tidak terlalu sulit untuk kembali menguasai permainan. Praktis,
selama 40 menit, gawang Napoli hanya sekali mendapatkan ancaman.
Meski
begitu, barisan pertahanan Inter layak mendapatkan pujian pada babak
pertama. Mereka cukup sigap untuk memutus alur serangan Napoli. Belum
lagi, penyelamatan-penyelamatan gemilang yang dilakukan Cesar.
Selepas
turun minum, Pelatih Claudio Ranieri berusaha mengatasi tumpulnya lini
depan Inter. Dia memilih memasukkan Giampolo Pazzini untuk menggantikan
Forlan. Selain menarik Forlan, Ranieri juga mengganti Sneijder dengan
Ivan Cordoba.
Belum sempat taktik Ranieri tersebut membuahkan
hasil, Inter harus kebobolan pada menit ke-59. Di depan kotak penalti
Inter, Dzemali melepaskan umpan kepada Lavezzi yang berdiri bebas di
sisi kiri. Tanpa ampun, dia langsung melepasan tembakan keras. Cesar tak
kuasa menahan tembakan tersebut dan akhirnya bola bersarang di pojok
kanan bawah gawang Inter.
Tertinggal 0-1, Inter sangat
berpeluang besar untuk menyamakan kedudukan. "La Beneamata" unggul
jumlah pemain setelah Salvatore Aronica diganjar kartu merah pada menit
ke-79.
Inter memiliki peluang emas mencetak gol balasan dari
tandukan Pazzini pada menit ke-88. Pazzini berhasil menanduk bola dari
umpan silang yang dilepaskan Nagatomo dari sayap kiri. Namun apa daya,
tandukan penyerang asal Italia itu malah meleset dari sasaran. Peluang
tersebut menjadi kesempatan terakhir bagi Inter pada pertandingan ini.
Alhasil, Inter harus menelan kekalahan setelah skor 1-0 untuk keunggulan
Napoli bertahan hingga laga usai.
Hasil ini membuat posisi
Napoli naik satu peringkat ke peringkat kelima dengan mengoleksi 40
angka. Sementara Inter tertahan di peringkat ketujuh dengan 36 angka.
Susunan Pemain
Napoli:
1-Morgan De Sanctis; 28-Paolo Cannavaro, 6-Salvatore Aronica, 14-Hugo
Armando Campagnaro; 88-Gökhan Inler, 23-Walter Gargano, 18-Juan Zuñiga,
11-Christian Maggio; 7-Edinson Cavani, 22-Ezequiel Lavezzi (Miguel
Britos 82), 20-Blerim Dzemail
Inter Milan:
1-Júlio
César; 25-Walter Samuel, 6-Lúcio, 55-Yuto Nagatomo, 37-Marco Davide
Faraoni; 5-Dejan Stankovic (Poli 65), 10-Wesley Sneijder (Pazzini 46),
19-Esteban Cambiasso, 4-Javier Zanetti; 22-Diego Milito, 9- Diego Forlán
(Cordoba 46)