Skuad Inter Milan kala memenangi treble winners
(Serie A, Coppa Italia, Liga Champions) musim 2009-2010 disebut-sebut
sebagai generasi emas. Tapi, setelah dua musim, skuad tersebut sudah
usang seiring pemainnya yang menua dan performanya yang terus menurun.
Akhir generasi emas Inter ditandai dengan tersingkirnya mereka di 16 Besar Liga Champions . Hanya mampu menang 2-1 atas wakil Prancis, Olimpique Marseille di Giuseppe Meazza, tak cukup untuk menjaga asa gelar musim ini. Agregat 2-2 meloloskan Marseille dengan produktivitas gol di kandang lawan.
Kandas di Liga Champions membuat Inter harus finis musim ini tanpa
trofi. Kejadian pertama sejak 2005 saat mereka terlempar dari Coppa
Italia dan hanya menempati peringkat tujuh klasemen akhir Serie A.
Setelah itu Inter bangkit dan menjadi raja di Italia. Nerazzurri juga mampu mengamankan trofi Liga Champions 2010 dengan mengalahkan Bayern Munchen 2 - 0 di final yang digelar di Santiago Bernabeu.
“Kami memang telah gagal. Namun tak harus berpikir tentang revolusi
saat ini. Tim ini hanya perlu dibangun untuk kembali meraih prestasi,”
ujar pelatih Claudio Ranieri pada Reuters.
“Kami tak boleh menyerah. Dan jika musim depan (Massimo) Moratti
memilih pelatih baru, saya akan tetap berterima kasih untuk kesempatan
ini,” lanjutnya.
Meski gagal, posisi Ranieri memang masih aman. Sang presiden klub,
Moratti mengaku tak akan melakukan pergantian pelatih hingga akhir musim
nanti. “Beda halnya jika kami kalah 0-4 pada laga ini,” sebutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar