Menurut Schuster, pelatih asal Portugal itu salah menetapkan taktik permainan sehingga akhirnya Madrid terpaksa menelan kekalahan. Bekas pelatih Madrid ini juga kecewa dengan kebijakan Mourinho yang memainkan Pepe sebagai gelandang bertahan.
“Melihat siapa saja yang dipilih, saya berkata kepada diri sendiri bahwa itu adalah hal yang tidak mungkin. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang terjadi di lapangan. Saya juga ingin tahu apa yang dia pikirkan saat memilih tim ini,” ungkap pria asal Jerman ini kepada Onda Cero.
“Bagi seorang pemain yang sudah tidak tampil dalam waktu yang cukup lama, Pepe dimainkan di lini tengah. Itu adalah keputusan yang aneh. Padahal, laga itu adalah waktu yang tepat untuk menyingkirkan Barca.”
Bermain di Santiago Bernabeu, Madrid sempat unggul di babak pertama berkat gol Cristiano Ronaldo di menit ke-11. Namun, Barca berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-49 lewat gol Charles Puyol. Malapetaka hadir di menit ke-77 ketika gol Eric Abidal mengubah kedudukan menjadi 2-1. Barca pun menang 2-1.
"Pada hari itu kita semua setuju bahwa laga itu sangat kacau,” ujar Schuster. ”Kacau, buruk, atau apapun yang ingin Anda sebut. Tidak ada respek kepada semua orang."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar