Your Visitor to

Rabu, 24 Agustus 2011

Arsenal Minta Penundaan Sanksi untuk Wenger

kehilangan pelatih Arsene Wenger jelas merugikan Arsenal. Dan, itulah yang terjadi. Vonis dari UEFA memaksa Wenger tidak bisa mendampingi timnya dalam dua laga di Liga Champions.

Tanpa Wenger, Arsenal layaknya ayam yang kehilangan induk. Sang asisten, Pat Rice, dianggap tidak mampu untuk menggantikan peran Wenger. Itulah mengapa Wenger masih tetap cawe-cawe dari tribun pada laga pertama kontra Udinese di Emirates pekan lalu.

Mantan pemain Arsenal Nigel Winterburn membenarkan anggapan itu. Sebagai pemain yang mengerti cara kerja di dalam ruang ganti Arsenal, bek seangkatan Tony Adams, Martin Keown, dan Lee Dixon itu menilai Arsenal kini dalam masalah besar.

"Pat Rice bekerja menentukan cara man marking, tapi Arsene yang memikirkan semuanya. Ketika jeda turun minum, Arsene berbicara. Apalagi dalam pertandingan penting. Para pemain sangat membutuhkan Arsene," jelas Winterburn seperti dilansir Sky Sport.

Menurut Winterburn, Wenger merupakan sosok pendiam. Hal itu adalah pembawaan dari pelatih asal Prancis tersebut. Meski begitu, Wenger punya trik yang hebat dalam mengatasi kemelut di ruang ganti, terutama saat turun minum.

"Kalau Anda tidak bermain baik di bawah asuhan Arsene, Anda akan berharap segera jeda babak pertama dan masuk ke ruang ganti. Dia punya gaya berbeda. Dia tidak akan mengamuk atau beradu argumentasi. Dia tetap tenang. Itu justru lebih efektif," kata Winterburn.

Karena itu, Arsenal berusaha semaksimal mungkin bisa didampingi Wenger di kandang Udinese dini hari nanti. Mereka meminta kepada UEFA agar menunda pelaksanaan eksekusi sampai setelah laga kontra Udinese.

Yang terpenting bagi Arsenal adalah Wenger tetap berada di sisi lapangan. Dengan keunggulan hanya satu gol di laga pertama, The Gunners - julukan Arsenal - belum bisa dikatakan berada pada posisi aman. Kalau Arsenal kalah 0-1, pertandingan harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar