Your Visitor to

Selasa, 21 Februari 2012

Harapan Terakhir Inter Milan

Laga 16 besar Liga Champions leg pertama menyisakan dua partai. Marseille menjamu Inter Milan serta duel Basel kontra Bayern Munich.

Laga melawan Marseille di Stade Velodrome bisa menjadi ajang pertaruhan bagi pelatih Claudio Ranieri yang posisinya tengah terancam. Kubu Inter mengisyaratkan laga Liga Champions melawan Olympique Marseille sebagai pertaruhan nasib pelatih berjuluk di Tinkerman itu.

"Branca juga menghubungi agen Ranieri, Beppe Bozzo. Moratti mengancam jika Inter kembali kalah telak di Liga Champions dari Olympique Marseille, pekan ini, maka karir Ranieri akan berakhir," bunyi tulisan di Mediaset.

Jika gagal, kubu Inter telah menyiapkan pelatih sementara (caretaker). Beppe Baresi akan mengambil alih posisi Ranieri dan sebagai asistennya ditunjuk Luis Figo. Rencana kembalinya Marco Materazzi di tim kepelatihan Inter juga sedang dalam pertimbangan.

Selain pertaruhan Ranieri, laga ini juga bisa menjadi kesempatan terakhir Nerazzurri untuk meraih gelar setelah tersingkir di Coppa Italia dan harus terseok-seok di ajang Serie A. Kekalahan telak 0-3 dari Bologna akhir pekan lalu jadi yang kelima dalam enam laga terakhir Inter. Nerazzurri kini harus turun ke posisi 7 dengan 36 poin dari 24 laga.

Hal ini juga diakui oleh kapten Inter Milan, Javier Zanetti. Ia bertekad memupus tren negatif Inter yang selalu gagal meraih kemenangan dalam 5 pertandingan terakhir Serie A.

“Untuk Liga Champions, kami memiliki pertandingan penting di depan. Kemudian kami akan kembali berjuang di liga di mana ada beberapa tim yang berebut untuk tempat ketiga, dan kami berharap menjadi di antara mereka,” tutur Zanetti seperti dilansir situs resmi Inter Milan.

“Kami sadar kami melalui fase buruk, namun kami ingin berdiri bersama dan mengatasinya sehingga kami bisa berkonsentrasi untuk pertandingan Liga Champions,” lanjut pemain 38 tahun itu.

Namun, Marseille jelas tak bisa dipandang sebelah mata. Klub yang kini menempati posisi keempat Liga Prancis ini memiliki kenangan bagus saat menghadapi Inter, tepatnya pada pada perempat final Piala UEFA 2003-04. Saat itu, Marseille yang masih diperkuat Didier Drogba meraih dua kali kemenangan dengan skor 1-0 dan sukses menyingkirkan Nerazzurri.

Pelatih Marseille, Didier Deschamps menaruh kewaspadaan tinggi pada calon lawannya itu. Secara khusus ia datang ke Giuseppe Meazza saat laga Inter melawan Bologna akhir pekan lalu.

"Menyaksikan pertandingan secara langsung selalu terasa lebih baik." kata Deschamps kepada Sky Sport Italia. "Saya melihat beberapa laga terakhir Inter di televisi, tapi sekarang saya perlu melihat tindak-tanduk mereka dengan mata kepala sendiri," sambungnya.

"Inter punya masalah di beberapa putaran terakhir dan sekarang saya pikir Scudetto hanya fatamorgana buat mereka. Namun, pada Kamis nanti saya berharap melihat Inter yang berbeda di Marseille, tim yang bersemangat dan berjuang keras untuk meraih hasil terbaik," tutup Deschamps

 
 Inter milan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar