Pelatih Arsene Wenger menyebut faktor non-teknik sebagai kunci pencapaian itu, mengingat masalah yang dialami Arsenal sekitar awal musim ini, misalnya ditinggal pergi Cesc Fabregas dan Samir Nasri, dipermalukan Manchester United 2-8.
"Itu kenapa ketika Anda berada dalam kesulitan, saya selalu mengatakan Anda harus menerima kritik dan fokus untuk tampil lebih baik dan berkembang," ujar Wenger.
"Saya memberi kredit kepada pemain karena kami pernah berada di peringkat ke-17 atau ke-18 klasemen dan kami fokus dan berkembang sebagai tim, dengan spirit yang luar biasa. Itu membawa kami ke tempat sekarang kami berada. Kami masih bisa berkembang, tetapi ada basis bagus katena sikap dan semangat yang luar biasa," lanjutnya.
Keberhasilan Arsenal masuk empat besar, tak lepas dari kegagalan sejumlah pesaing meraih poin penuh. Manchester United yang menghuni peringkat kedua kalah 2-3 dari Blackburn Rovers, Tottenham yang ada di peringkat ketiga bermain imbang 1-1 dengan Swansea City, dan Chelsea turun satu tingkat ke peringkat kelima setelah menyerah 1-3 kepada Aston Villa.
"Ya, banyak tim kehilangan poin. bagi kami, (pertandingan melawan QPR) layaknya ulangan laga ketika (kami ditahan Wolverhampton 1-1), karena kami tak mencetak lebih dari satu gol. Perbedaannya adalah, lini belakang tak melakukan kesalahan dan kami bersikap sabar menunggu kesempatan (gol)," aku Wenger.
"Saya rasa, ketika Anda mengalami laga serupa laga sebelumnya, Anda tak bisa menciptakan perbedaan dengan kecepatan, tetapi Anda perlu bersikap tenang dan fokus kepada usaha tak melakukan kesalahan. Itulah yang kami lakukan dengan cukup baik dan Robin van Persie kembali mencetak gol yang memberi kami poin penuh," paparnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar