Your Visitor to

Jumat, 02 Desember 2011

Inter Milan vs Udinese, Peran Sentral Il Pazzo-Toto

Pertemuan Inter Milan kontra Udinese di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (4/12) dinihari, tidak bisa dibilang sebagai perjumpaan tim lemah versus tim kuat. Meski saat ini posisi kedua tim di klasemen sementara Serie A terpaut jauh.

Tim tamu nyaman di posisi tiga, sedangkan Nerazzurri harus menerima nasib duduk di peringkat enam dari bawah! Namun, itu bukan ukuran yang sesungguhnya. Kekuatan tuan rumah memang tidak seharusnya membuat mereka terpuruk di posisi ke-15.

Duel seru bakal tersaji di kota mode, setelah Inter Milan menuai kemenangan 1-0 atas Siena, sekaligus menunjukkan mental juara mereka sudah kembali. Gol tunggal dari Luc Castaignos terjadi hanya satu menit sebelum bubaran.

Sayang, hal itu juga menunjukkan betapa lemahnya kreasi serangan jawara Serie A, dua musim lalu. Lini penggempur memang tengah kehilangan pattern setelah Diego Forlan cedera, sedangkan Diego Milito baru pulih.

alhasil kekuatan utama kubu La Beneamata ada pada Giampaolo Pazzini. Il Pazzo bukan sekali ini menjadi tulang punggung. Bomber Timnas Italia tersebut sudah menjadi pemain krusial sejak musim lalu.

Sejauh ini ia memang baru mencetak satu gol, namun bukan berarti Pelatih Claudio Ranieri bisa menyepelekan peran vitalnya di lini depan. Attacante berusia 27 tahun ini bakal menjadi predator di depan jala Samir Handanovic, sekaligus merepotkan Danilo dkk.

"Kami tengah melaju ke rel yang sebenarnya. Kemenangan atas Siena membuat peluang kami terus terbuka, kans untuk merangkak naik kini ada di depan mata. Karenanya saya yakin Udinese akan menjadi korban kami berikutnya, meski kelas mereka jelas berbeda jauh dibanding Siena," tukas Pazzo dikutip Gazzetta.it, Jumat (2/12).

Selain Pazzo, kekuatan Inter Milan juga semakin bertambah dengan bugarnya beberapa pemain. Dirilis dari situs inter.it, personel Il Biscione yang sudah ada di training camp antara lain Philippe Coutinho, Joel Obi, Sulley Muntari, Mauro Zarate, dan Forlan.

Para punggawa yang masih dibekap cedera antara lain Jonathan Lucio, Maicon, Wesley Sneijder, dan kiper Emiliano Viviano.
Ranieri mengakui, kehadiran Pazzo dan fit-nya Forlan, menjadikan dirinya bisa bebas memilih variasi di lini depan. "Pazzo atau Forlan, saya pikir sama saja. Konsentrasiku tetap ada di lini tengah," tegasnya.

Peran vital Pazzo setara dengan apa yang menjadi fungsi Antonio Di Natale di kubu Udinese. Tak hanya kapten, ia juga seorang goal getter yang begitu stabil. Sembilan gol musim ini, semakin menegaskan kemampuan hebat pemain yang sebenarnya sudah berusia uzur ini, 34 tahun.

Performanya tak pernah menurun sejak datang kali pertama pada musim 2004/2005 di Stadion Friuli. Bersama Pablo Armero dan Mauricio Isla, duet bek Inter Andrea Ranocchia-Walter Samuel akan mendapat cobaan mahaberat.
Toto terkenal sangat liar di area kotak 16. "Saya senang karena tak bermain di Perancis (Liga Europa-red), karena bisa memiliki tenaga yang lebih fresh menuju Milan. Kami memiliki momentum berharga, dan harus dipertahankan, paling tidak sampai jeda musim di bulan Januari mendatang. Saya pikir kami memiliki peluang besar untuk menang," tegasnya.

Pelatih Udinese, Francesco Guidolin, yakin Toto akan bermain maksimal. Meski begitu, ia tak hanya mengandalkan Toto semata. Duet Kwadwo "Kojo" Asamoah dan Emmanuel Badu bisa jadi sektor penting untuk menahan laju gempuran tuan rumah, yang sudah pasti bermain agresif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar